PENGORBANAN
IBU SANG MALAIKATKU
Sebuah
kisah tentang perjuangan manusia yang mulia
Seseorang
yang berani berjuang demi sang buah hati
Yakni
dialah sang malaikatku
Semua
berawal ketika dirimu
mengandungku
selama 9 bulan 9 hari
tak
pernah lelah dan letih
kau
bawa diriku kesana kemari
Kau
seolah tersiksa akan kehadiranku
Tidur
tak nyenyak
Makanpun
tak enak
Tapi,
Kau
selalu mengharap akan kehadiranku,
Sang
buah hatimu yang selalu kau nanti
Kau
rela pertaruhkan nyawamu
hanya
untuk hidupku
Jiwa
dan ragamu tak ada artinya lagi
Ketika
detik-detik menjelang kehadiranku
Sang
buah hatimu
Raut
wajah yang semringah dan bahagia brseri-seri
Terlihat
jelas ketika aku
Telah
hadir dapangkuanmu
IBU,
sebutan yang pantas untukmu sang malaikat penolongku
Dalam
Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Unuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Unuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan
setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
Ibu
maafkan aku ibu
Maafkan
atas semua dosa-dosaku
Aku
hanya manusia lemah yang tak ada artinya tanpa dirimu ibu
Disini
hatiku rapuh.
Rapuh
tak berdaya
Kau
selalu memberi Tanpa aku meminta
Ketika Allah
murka atas kedurhakaanku padamu
Teguran
yang diberikan Allah
Menjadi
cambuk diri ini
Pengorbanan
yang kau berikan tiada batas
Nyawa
rela kau pertaruhkan
Hanya
agar diriku bisa tersenyum
Dan
bahagia
IBU,.
Tak
dapat ku membalas semua jasamu
Bahkan
setinggi langit
Sedalam
lautan
Ataupun
sebesar gunung
Tak
akan mampu ku untuk membalas jasamu
Tapi
kenapa aku tak menyadari atas semua pengorbananmu?
Pengorbanan
yang kau berikan padaku
Dimana
hati nurani kita sebagai anak?
Dimana
rasa terima kasih kita?
Kita
malah membuat beliau selalu sakit dengan ulah kita
Bukalah
mata hati kalian untuk ibu kita
Kawan,
kenanglah ibu yang menyayangimu
Untuk
ibu
Yang
selalu meneteskan air mata ketika kita pergi
Ingatkah
engkau ketika ibumu
Rela
tidur tanpa selimut?
Demi
melihatmu tidur nyenyak
Dengan
dua selimut membalut tubuhmu
Ingatkah
engkau ketika jemari ibu
Mengusap
lembut kepalamu?
Dan
ingatkah engkau ketika air mata
Menetes
dari mata ibumu
Ketika
ia melihatmu berbaring sakit
Sesekali
jenguklah ibumu
Yang
selalu menantikan
Kepulanganmu
dirumah
Tempat
kau dilahirkan
Kembalilah
memohon maaf pada ibumu
Pada
ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu
Simpanlah
sejenak kesibukan duniawi
Yang
selalu membuatmu lupa untuk pulang
Segeralah
jenguk ibumu
Yang
berdiri menantimu didepan pintu
Bahkan
sampai malampun kian larut
jangan
biarkan saat-saat yang kau rindukan
dimasa
mendatang
ketika
ibu telah tiada
tak ada
lagi yang berdiri didepan pintu
menyambut
kita
tak ada
lagi senyuman indah tanda bahagia
Yang
ada hanyalah
kamar
kosong yang tak berpenghuni
yang
ada hanyalah baju yang tergantung di kamarnya
Tak ada
lagi yang menyiapkan sarapan pagi
Tak ada
lagi yang merawatmu
sampai
larut malam ketika kau sakit
Tak
akan ada lagi dan tak aka nada lagi
yang
meneteskan air mata mendo’akanmu
disetiap
hembusan nafasnya
IBU,
maafkan aku ibu, IBU, maafkan aku ibu, IBU, maafkan aku ibu
Terima
kasih IBU, Terima kasih IBU, Terima kasih IBU, Sang malaikatku
Karya : Siswa-siswi Teater MAN 7 JOMBANG
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking